RSS

tau ah

Baik... sore ini aku tak tau harus menulis apa untuk blog kali ini. Rasanya pikiran ini kosong sembari menunggu adzan maghrib iseng-iseng buka laptop lalu klik ms word dan jadilah topik tak jelas ini. Hehehe

Hari ini cukup membosankan, tak banyak yang ku kerjakan, tak banyak pula yang berkesan. Tapi, bukankah hidup ini penuh makna? Ah, mungkin hanya pikiranku yang kurang peka dengan keadaan disekitar. Mungkin aku harus berdoa “Ya Tuhan, jadikalah hari esokku lebih bermakna dari hari ini. dan jadikanlah aku orang yang bermanfaat bagi orang lain”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

nikah?

“tenang tenang rek, aku pasti nikah kok. Kalian santai ae..”
Begitu bunyi status facebook salah seorang saudara perempuanku. Akhir-akhir ini kita sering sharing tentang nikah. Aku dan pacarku selalu saja berbeda pendapat tentang nikah. Dia berpendapat “nikah itu gampang, rejeki bisa dicari”. Ya, aku tau itu jawaban seorang perempuan, tapi aku ingin dia tau nikah tak semudah yang dia pikirkan. menikah bukan Cuma sekedar kata cinta, dan oke kita bisa hidup bersama, bukan...! nikah itu butuh sebuah komitmen, menyatukan dua keluarga yang berbeda, menyatukan dua otak manusia yang berbeda, dan tak ada kata “bosan”. Kamu ingin menikah sekali saja kan?
Ada banyak alasan yang mebuatku enggan menikah muda. Yang pertama, hidup cuma sekali. Mungkin kalian bertanya apa hubungannya, bagiku masa muda itu masa emas, masa mencari pengalaman, masa “jalan-jalan”, masa senang-senang. menurutku ketika menikah kita tak akan pernah sempat buat jalan-jalan menikmati indahnya dunia. Kita fokus mencari nafkah buat keluarga kita dan mungkin tak bisa mnyempatkan waktu buat kita refreshing.
Alasan berikutnya, aku seorang laki-laki. Aku punya tanggung jawab buat menafkahi kedua adikku kelak, bukan cuma itu aku adalah calon tulang punggung dari keluarga nanti. Aku bukan anak orang kaya, Bapakku adalah seorang pensiunan dan Ibuku adalah seorang pegawai negeri dengan gaji pas-pasan. Mana mungkin aku tega membiarkan ibuku bekerja membiayai dua orang anak perempuan seorang diri. sulit memang menyenangkan dua bagian (istri, anakku, dan adikku) sekaligus, tapi aku akan berusaha. “tangung jawabmu gede!” kata seorang teman padaku. Sebelum kau mengatakan itu aku sudah sadar sejak dulu, teman. Hehehe...
Alsan lainnya, aku belum punya uang. “uang mah gampang dicari..” pastinya, aku akui itu. Tapi “uang juga mudah pergi..” dan kamu tak bisa mengelak itu. pernah dengar juga jika seorang lelaki muslim disarankan buat menikah ketika muda karena menikah akan membuat pintu rejeki. Tapi aku juga pernah dengar jika seorang lelaki muslim tidak mampu menafkahi keluarganya maka si istri berhak untuk meminta cerai. *Ya Allah maafkan aku.. L
Laki-laki dan perempuan mempunyai beban yang sama dalam hal nikah muda ini. Mungkin bagi perempuan mempunyai beban dalam umur, mereka mempunyai target tertentu dalam menikah ini. Sedangkan untuk si laki mereka mempunyai beban pekerjaan mapan untuk menafkahi keluargnya kelak. Wanita lebih cepat tua 4 tahun dari pria.
NB/PS: buat kau, jika ingin segera menikah, menikahlah. Ini sebagian kecil alasanku untuk tidak menikah muda. Sebenaranya masih banyak yang inginku jelaskan.

Jember, 6 September 2015 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

fajar pagi

subuh ini... jam menunjukkan  pukul 04.00 wib
aku terbangun, tubuh ini terasa ngilu tak tau kenapa sebabnya. Rasanya kesibukan ini terus menghantamku, tak tau kapan berakhir. Semoga kesibukan ini tak akan pernah berhenti. Tak pernah berhenti? Ya, aku ingin menjadikan  hidupku ini sibuk sesibuknya meskipun sesekali aku harus meluangkan waktu untuk istirahat. Aku tak ingin menghabiskan hidup ini dengan santai, bukankah hidup cuma sekali? Sepertinya aku terlalu muda untuk mengeluh ngilu di sekujur tubuh. Bagaimana tidak! Itu kan penyakitnya orang tua...
beda pula dengan pikiran ini. Aku seakan-akan banyak memikirkan sesuatu yang aku sendiri tak tau apa sebenarnya pikiranku ini. Masa depan? Pastinya, memang masa depan bukan untuk dipikirkan tetapi itu yang selalu membuatku takut. Takut akan raut wajah kekecewaan dari yang tersayang, keluarga. . .
Selanjutnya, masalah hati. Aku orang yang mudah jatuh cinta. Dan sepertinya semua laki-laki seperti itu. Layaknya seorang Sukarno, aku juga memandang wanita sebagai suatu keindahan. Banyak sekali teman wanita disekitarku. Lagi-lagi ini karena aku masih muda ingin mencoba segala sesuatunya. Aku pikir tak seorang pun yang bisa melarang orang lain untuk tidak jatuh cinta kepada seseorang. Dan sepertinya aku sedang jatuh cinta pada seorang wanita yang kujumpai kala di bus. Wajahnya keibuan, pikirannya kritis, namun sayang aku tak tahu namanya...


Jember, 5 September 2015

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS